Tugas Sistem Informasi Psikologi 2
Nama : Ummi Zaini Rahmawati
Npm : 17516483
Kelas : 4PA09
Mata
Kuliah : Sistem Informasi Psikologi
Sistem Informasi Psikologi Tugas 2
A.
Pengertian
Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)

Sistem informasi berbasis komputer atau computer based
information system merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah
informasi yang berkualitas dan dapat digunakan sebagai alat bantu yang
mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan kendali visualisasi dan
analisis. Dalam CBIS biasanya berkaitan dengan data, informasi, sistem, sistem
informasi, dan basis komputer (Rukun & Haryadi, 2018). Dengan demikian sistem
informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memiliki peran yang
sangat penting dalam sistem pembangkit informasi. Memiliki integrasi antar
subsistem, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi dengan cepat
sesuai dengan manajemen yang membutuhkan. Di samping itu, Laudon dan Laudon
(2008) mengemukakan bahwa sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu
sistem untuk pemrosesan dan penyebaran informasi yang mengandalkan perangkat
keras dan lunak komputer.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi berbasis
komputer (CBIS) merupakan suatu sistem yang memanfaatkan teknologi komputer
yang dapat membantu manusia atau sebuah organisasi mengolah data-data yang
tersedia menjadi informasi yang berguna untuk selanjutnya dibuat keputusan.
Berikut
pemaparan mengenai evolusi sistem informasi berbasis komputer:
·
Fokus Awal Pada Data (Electronic Data
Processing/EDP). Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk
aplikasi akuntansi dan digunakan nama Electronic Data Processing (EDP) yang
merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan.
sekarang kita menggunakan istilah sistem informasi akuntansi untuk menggantikan
electronic data processing.
·
Fokus Baru Pada Informasi (Sistem Informasi
Manajemen/SIM). Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi
manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer.
Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan
utama menghasilkan informasi manajemen.
·
Fokus revisi pada pendukung keputusan (Decision
support system/DSS). Sistem informasi manajemen terus berkembang dalam
menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama Decision
support systems (DSS), yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada
suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.
·
Fokus pada komunikasi (office automation/OA).
Penerapan OA (office automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan
produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui
penggunaan alat-alat elektronik.
·
Fokus potensial pada konsultasi (Artificial
Intelligence/AI). Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk
melaksanakan sebagian logis yang sama seperti manusia.
C.
Lingkup
Data
1.
Hirarki
Data
Hirarki
data merupakan pengorganisasian data menjadi hirarki-hirarki atau
tingkatan-tingkatan tertentu. Pengorganisasian ini ditujukan agar data dapat
diatur dengan baik, sehingga menghasilkan suatu informasi yang baik pula. Data
dapat diorganisasikan menjadi enam tingkatan (Mulyani, 2016):
a)
Bit,
adalah unit terkecil dari data yang direpresentasikan dengan nilai nol dan
satu, dimana nilai 0 berarti tidak mempunyai arus listrik, sedangkan 1
mempunyai arus listrik.
b)
Byte,
adalah kumpulan dari bit-bit yang membentuk suatu karakter.
c)
Field,
adalah kumpulan karakter yang membentuk sekelompok angka atau data.
d)
Record,
adalah sekumpulan field yang saling berhubungan.
e)
File,
adalah sekumpulan record yang berhubungan dengan objek tertentu.
f)
Database,
adalah kumpulan data yang tersimpan ke dalam file-file.
2.
Penyimpanan
Sekunder
Di
dalam sistem informasi berbasis komputer (CBIS) terdapat dua jenis media
penyimpanan dari segi pengaksesan. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
a)
Serial/Sequential
Access Storage Device (SASD)
Adalah memori sekunder yang tidak dapat diakses secara langsung di posisinya. Pengaksesannya harus urut. Dibandingkan dengan memori internal atau primer, kelebihannya adalah kapasitas data yang dapat ditampung lebih besar dan harga per bit informasi yang dapat direkam lebih murah. Sedangkan kekurangannya adalah pada kecepatan yang lebih lambat.Contoh media jenis ini adalah magnetic tape, punch card, paper tape.
Adalah memori sekunder yang tidak dapat diakses secara langsung di posisinya. Pengaksesannya harus urut. Dibandingkan dengan memori internal atau primer, kelebihannya adalah kapasitas data yang dapat ditampung lebih besar dan harga per bit informasi yang dapat direkam lebih murah. Sedangkan kekurangannya adalah pada kecepatan yang lebih lambat.Contoh media jenis ini adalah magnetic tape, punch card, paper tape.
b)
Direct
Access Storage Device (DASD)
Adalah
memori sekunder yang dapat diakses langsung di posisinya. Dibandingkan dengan
memori primer, jenis ini memiliki kelebihan danmkekurangan yang sama dengan
jenis SASD. Contohnya adalahmagnetic disk, optical disk, dan flash memory.
3.
Pemrosesan
Data
Di dalam pemrosesan data terdapat tiga macam proses,
yaitu pemrosesan batch, pemrosesan online, dan sistem real time.
Berikut ini akan di paparkan secara singkat mengenai perbedaan di antara tiga
macam pemrosesan data tersebut.
Adapun Batch
processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih
dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut
batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai
data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut
terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung
diproses. Dalam suatu sistem batch processing,
transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, dilakukan
validasi tertentu, dan ditambahkan ke transaction file yang berisi transaksi
lain, dan kemudian dientri ke dalam sistem secara periodik. Di waktu kemudian,
selama siklus pengolahan berikutnya, transaction file dapat divalidasi lebih
lanjut dan kemudian digunakan untuk meng-up date master file yang berkaitan. Batch pengolahan data itu sendiri diartikan sebagai pemrosesan
atau transaksi dalam kelompok atau batch. Tidak ada interaksi pengguna,
diperlukan sekali batch processing sedang berlangsung. Ini membedakan batch
processing dari proses transaksi, yang melibatkan transaksi pengolahan satu per
satu dan membutuhkan interaksi pengguna. Sementara batch processing dapat
dilakukan setiap saat, itu sangat cocok untuk mengakhiri-of-siklus pengolahan,
seperti untuk memproses laporan bank pada akhir hari, atau menghasilkan gaji
bulanan atau dua mingguan. Hal ini untuk memproses set besar data dengan cara
tertentu, secara otomatis, tanpa perlu campur tangan pengguna. Data pertama
dikumpulkan, selama hari kerja, misalnya, dan kemudian batch-diproses, sehingga
semua data yang dikumpulkan diolah dalam satu pergi. Hal ini bisa terjadi pada
akhir hari kerja, misalnya, ketika kapasitas komputasi yang tidak diperlukan
untuk tugas-tugas lainnya. Keuntungan: Hal ini dimungkinkan untuk melakukan
tugas-tugas yang berulang-ulang pada sejumlah besar potongan-potongan data
dengan cepat tanpa perlu pengguna untuk memonitor.
Sedangkan pengolahan interaktif atau online adalah dimana
data langsung diproses dan dimasukkan saat itu, pengguna biasanya hanya harus
menunggu waktu yang singkat untuk jawaban. (ex. game, pengolah kata, sistem
pemesanan). Pengolahan interaktif atau online mengharuskan pengguna untuk
memasok input. Pengolahan Interaktif atau pengolahan online memungkinkan
pengguna untuk input data dan mendapatkan hasil dari pengolahan data yang
segera. Pemrosesan online adalah sebuah sistem yang
mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer
induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data
yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus
diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh penggunaan online processing
adalah transaksi online. Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara
individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk
meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia
segera untuk permintaan keterangan atau laporan.
Adapun yang terakhir adalah sistem real time yaitu waktu
proses nyata adalah bagian dari proses interaktif atau online. Input terus
menerus, secara otomatis diperoleh dari sensor, misalnya, yang segera diproses
untuk menanggapi masukan dalam waktu sesedikit mungkin. Setelah sistem ini
selesai menanggapi membaca set berikutnya input data segera memproses itu.
Sistem ini tidak memerlukan pengguna untuk mengontrolnya, ia bekerja secara
otomatis. Keuntungan yang didapatkan dari proses ini adalah Setiap kali ada
reaksi cepat diperlukan karena beberapa jenis perubahan, pengolahan real time dapat
mengambil tindakan tanpa perlu pengguna atau waktu proses yang lama terlebih
dahulu.
Pada batch processing, data yang dimasukkan akan dihimpun dahulu
menjadi satu kelompok yang kemudian akan dimasukkan ke dalam
database untuk mengupdate master file. Sedangkan pada online processing, data
yang dimasukkan akan langsung dimasukkan ke dalam sebuah database untuk
mengupadate master file pada saat itu juga. Pada batch processing, data yang
dikelompokkan tersebut akan dicek ulang dan disortir sebelum dikirim ke
database sehingga jika terdapat data yang tidak valid, data akan dimasukkan ke
dalam error report.Pada online processing, ada kemungkinan terdapat data yang
tidak valid yang masuk ke database, waktu yang dibutuhkan untuk mengupdate
database relatif lebih cepat dari pada batch processing. Proses yang memakai
batch processing biasanya ditujukan untuk aplikasi yang memiliki jumlah
transaksi yang besar, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dahulu, sebelum
data-data tadi akan di olah ke Online processing lebih ditunjukan untuk
pengolahan data yang memerlukan suatu tingkat transaksi dengan kecepatan
tinggi, karena kebutuhan informasi yang harus segera diperoleh pada saat yang
sama. Perbedaan dengan sistem online iyalah satuan waktu yang
digunakan oleh real-time biasanya hanya seperseratus atau seperseribu detik
saja sedangkan on-line masih dalam skala detik atau bahkan kadang
beberapa menit. Perbedaan lainnya, online biasanya hanya berinteraksi dengan
pemakai, sedangkan real time berinteraksi langsung dengan pemakai dan
lingkungan yang dipetakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. 2008. Sistem informasi
manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat
https://www.academia.edu
https://www.gurupendidikan.co.id
https://accounting.binus.ac.id
https://www.academia.edu
https://www.gurupendidikan.co.id
https://accounting.binus.ac.id
Mulyani, S. 2016. Analisis dan perancangan sistem informasi
manajemen keuangan daerah: notasi pemodelan unified modeling language.
Bandung: Abdi Sistematika
Rukun, K., & Haryadi, B. H. 2018. Sistem informasi berbasis
expert system. Yogyakarta: Deepublish
Komentar
Posting Komentar