Tugas Sistem Informasi Psikologi (SIP) 3

Database, DBSM, dan SIM

Nama   : Ummi Zaini Rahmawati
NPM   : 17516483
Kelas   : 4PA09
Tugas   : Sistem Informasi Psikologi

A.    DATABASE


what is a database management system
1.      Era Permulaan Database
Adapun era permulaan database ditandai dengan hal-hal berikut ini:
a.       Pengulangan data;
b.      Ketergantungan data; dan
c.       Kepemilikan data yang tersebar.
2.      Konsep Database
Ketika pengguna memikirkan record di dalam suatu database, mereka secara intuitif akan merasa bahwa urutan-urutan record yang ditampilkan dalam sebuah laporan merupakan cerminan dari urutan-urutan penyimpanan record tersebut di dalam disk komputer. Sebuah record yang bagi pengguna ditampilkan sebelum dan sesudah beberapa record lainnya pada kenyataannya mungkin disimpan di bagian disk yang sepenuhnya terpisah. Suatu sistem manajemen database dapat menampilkan data ini dalam suatu urutan-urutan yang logis dan secara intuisif tepat, meskipun masing-masing record dari database tersebut dapat tersebar di banyak file dan terletak di seluruh penjuru ruang penyimpanan komputer. Integrasi logis record-record yang melintasi berbagai lokasi fisik di sebut kondep database. Lokasi fisik pada media penyimpanan tidak tergantung pada persepsi pengguna akan lokasi logis.
Dua sasaran utama dari konsep database adalah untuk meminimalkan pengulangan data dan untuk memperoleh independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk melakukan perubahan pada struktur data tanpa melakukan perubahan pada program-program aplikasi yang memproses data. Contoh: program komputer untuk proses pemesanan pembelian adalah program yang terpisah dari data pesanan pembelian yang disimpan di dalam database. Independensi data tercapai dengan menempatkan spesifikasi data di dalam tabel-tabel dan kamus yang secara fisik terpisah dari program. Ketika program komputer melakukan akses langsung ke file-file data untuk mengambil data, mereka harus secara eksplisit menyatakan format data. Hal ini akan memerlukan kode program komputer untuk ditulis ulang jika jumlah karakter untuk kode mengalami perubahan. Dengan independensi data, tidak diperlukan penulisan ulang kode komputer lagi, karena satu-satunya perubahan hanyalah pada definisi dari field tersebut di dalam database. Kamus data ( data dictionary) mencakup definisi-definisi dari data yang disimpan di dalam database dan dikendalikan oleh sistem manajemen database. Struktur database yang dimuat dalam kamus data adalah kumpulan dari seluruh definisi field, tabel, relasi tabel, dan hal-hal lainnya. Nama field data, jenis data, nilai-nilai yang valid untuk data, dan karakteristik-karakteristik lainnya akan disimpan di dalam kamus data. Perubahan-perubahan pada struktur data hanya dilakukan satu kali di dalam kamus data; program-program aplikasi yang mempergunakan data tidak akan ikut terpengaruh.
3.      Struktur Database
Sebuah sistem database dipisah-pisah ke dalam sebuah modul, fungsi dari komponen database dapat dibagi menjadi pengatur media penyimpanan dan komponen pemrosesan query. Pengaturan media penyimpanan diperlukan karena database memerlukan tempat yang besar untuk menyimpan data. Sejak memori utama dari komputer tidak mampu menyimpan informasi yang banyak, maka informasi tersebut disimpan dalam disk. Adapun query prosesor diperlukan untuk membantu sistem database secara mudah dan memudahkan akses ke data.
Media penyimpanan itu sendiri adalah sebuah modul program yang menjadi penghubung antara data yang tersimpan di dalam database dan program aplikasi serta query yang dikirimkan ke sistem. Pengendali media penyimpanan bertanggung jawab terhadap penyimpanan, pengambilan, penyegaran data di dalam database. Adapun komponen media penyimpanan adalah sebagai berikut:
a.       Pengendali kesatuan dan hak pengaksesan, pengecekan terhadap hak akses dari pengguna database.
b.      Pengendali transaksi, memastikan data dalam database dalam keadaan konsisten transaksi yang berjalan bersamaan tidak terjadinya konflik.
c.       Pengendali file, mengatur alokasi ruang penyimpanan di dalam disk dan struktur data yang digunakan untuk mewakili informasi penyimpanan di dalam disk.
d.      Pengaturan buffer, bagian ini merupakan bagian yang sangat penting dari sistem database, karena bagian inilah yang memungkinkan database mengatasi ukuran data yang lebih besar dari ukuran memori utama.
Pengendalian media penyimpanan di implementasikan ke dalam beberapa struktur data sebagai bagian dari implementasi sistem fisik, antara lain:
a.       File-file data adalah bagian yang menyimpan database itu sendiri.
b.      Data dictionary adalah bagian yang menyimpan metadata tentang struktur database dalam skema database yang khusus.
c.       Indeks adalah penyedia akses yang cepat ke item data.

4.      Keunggulan dan Kelemahan Database dan Database Management System (DBMS)
Beberapa keunggulan database dan database management system (DBMS) antara lain sebagai berikut (Hoffer, Kroenke, Rob, dan Coronel dalam Sarosa, 2009):
a.       Data independen terhadap program aplikasi sehingga perubahan apapun dalam program aplikasi tidak mempengaruhi database.
b.      Meningkatkan konsistensi data karena akses data melalui satu pintu.
c.       Memungkinkan berbagi data dengan tidak meninggalkan konsistensi data. Satu perubahan yang dilakukan oleh database tersedia untuk semua aplikasi dan user yang mengaksesnya. Pengembangan aplikasi lebih baik disebabkan karena strukstur data yang standar dan konsisten.
d.      Kualitas data terjaga.
Adapun beberapa kelemahan database dan database management system (DBMS) adalah sebagai berikut (Hoffer, Kroenke, Rob, dan Coronel dalam Sarosa, 2009):
a.       Dibutuhkan tenaga khusus untuk mengelola database, khususnya untuk organisasi skala besar.
b.      Pengelolaan database dan teknologinya termasuk rumit sehingga membutuhkan perhatian dan alokasi biaya khusus.
c.       Biaya konversi data ke dalam database. Biaya dan waktu yang mahal dibutuhkan untuk mengkonversi data manual ke database.
d.      Biaya pemeliharaan database yang meliputi back up dan recovery.
B.     Peranan Database dan DBMS dalam Memecahkan Masalah (dalam Psikologi)


setup-a-home-or-office-network-in-sharjah-dubai-uae
Adapun peranan database adalah untuk menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.
Sedangkan peranan DBMS (database management system) adalah sebagai berikut:
a.       Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu file.
b.      Data dan program menyatu.
c.       Kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file.
d.      Kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat.
e.       Kebutuhan untuk membuat data dengan aman.
Setelah mengetahui peranan masing-masing database maupun DBMS, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan keduanya dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam berbagai bidang dan disiplin ilmu, salah satunya bidang psikologi terutama psikologi industri. Semenjak website populer, seiring bertambahnya pengguna internet ada semacam upaya untuk mereposisi peran database dari hanya sekedar alat administratik menjadi sebuah teknologi interaktif yang sangat menakjubkan. Semenjak itu muncul istilah yang kita kenal dengan nama “ apikasi web database”. Lalu, lahirlah beragam aplikasi berbasis web yang luar biasa. Pertama yang paling mengguncang dunia adalah lahirnya aplikasi web-based free email yang dimotor oleh hotmail, yahoo, dan kawan-kawannya. Di sini, database tidak hanya bertindak sebagai alat menyimpan pesan-pesan pribadi seseorang yang bisa diakses dari segala penjuru dunia manaun.
C.     Sistem Pengolahan Data
1.      Pengertian Dasar dan Tujuan Pengolahan Data
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Pengolahan data adalah manipulasi data ke dalam bentuk-bentuk yang lebih berarti berupa informasi, sedangkan informasi adalah hasil dari kegiatan-kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih efisien dari suatu kegiatan atau peristiwa (https://id.scribd.com).
Pengolahan berasal dari kata olah yang berarti mengerjakan, mengusahakan agar menjadi barang lain atau menjadi lebih sempurna. Pengolahan berarti proses, cara, perbuatan mengolah. Adapun pengertian data menurut Subagyo (2004) adalah semua keterangan baik yang berasal dari dokumen-dokumen, maupun dalam bentuk lainnya guna keperluan tertentu. Sehingga dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengolahan data adalah suatu proses atau cara mengolah semua keterangan untuk keperluan tertentu yang bersifat teratur (sistematis) dan terencana.
Adapun tujuan pengolahan data adalah untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang berguna (https://id.scribd.com).
2.      Tugas Pengolahan Data
Tugas pengolahan data pada komputer meliputi antara lain sebagai berikut:
a.       Pengumpulan data
Sistem pengolahan data dirancang untuk mengumpulkan data yang menggambarkan tiap tindakan internal perusahaan dan menggambarkan transaksinya dengan lingkungannya.
b.      Pengubahan data
Operasi pengubahan data mencakup, antara lain: pengklasifikasian, penyortiran, pengkalkulasian, perekapitulasian, perbandingan, dan lain sebagainya.
c.       Penyimpanan data
Semua data harus disimpan di suatu tempat sampai ia diperlukan. Data tersebut disimpan dalam berbagai media penyimpanan dan file yang disimpan disebut dengan database.
d.      Pembuatan dokumen
Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan maupun kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan.
3.      Contoh Sistem Pengolahan Data
Terdapat beberapa macam perangkat lunak pengolah data yang sudah berkembang di antaranya: Database III (dBase III), Database IV (dBase IV), Foxbase, Ms. Access, SPSS, dan lain sebagainya (https://id.scribd.com).
a.    Database III (dBase III), Database IV (dBase IV), Foxbase adalah program aplikasi pengolahan data berbasis DOS.
b.    Ms. Access adalah program aplikasi pengolahan data berbasis Windows.
c.    SPSS dan Foxpro adalah sebuah aplikasi pemrograman untuk membuat sebuah program berbasis data.
4.      Peranan Pemrosesan Data dalam Pemecahan Masalah
Dalam dunia komputer, sistem pengolah data terbagi menjadi dua, yaitu file processing system dan database. Adapun pada bagian ini akan dijelaskan mengenai file processing system. Dahulu, banyak dari organisasi yang menggunakan file processing system untuk menyimpan dan mengelola data . Dengan file processing system setiap departemen atau area dalam sebuah organisasi memiliki kumpulan filenya masing-masing. File-file ini didesain secara spesifik untuk masing-masing aplikasi yang digunakan di setiap departemen atau area tersebut. Sehingga, record data dalam satu file tidak berhubungan dengan record di file lainnya (https://id.scribd.com).

D.    Sistem Informasi Manajemen (SIM)
1.      Pengertian Dasar SIM
 Menurut Raymond McLeod Jr, pengertian management information system adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama. Informasi tersebut menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Sedangkan menurut Nash dan Robert, manajemen sistem informasi adalah kombinasi dari user/orang, teknologi, media, prosedur, dan juga pengendalian, yang memiliki tujuan tertentu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jalur komunikasi, memproses tipe transaksi, dan memberi sinyal kepada manajemen terhadap kejadian di internal suatu organisasi/ perusahaan.
2.      Konsep Sistem Informasi Organisasional
Sistem informasi berdasarkan level organisasi, dikelompokkan menjadi:
a.       Level Operasional
Pada level ini mendukung manajer operasional dengan menyimpan berbagai aktivitas elementer dan transaksi dari organisasi. Misalnya: penjualan aliran material dalam perusahaan, penggajian, dan lai-lain. Kegunaan utama dari sistem di level ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin dan melacak aliran transaksi dalam organisasi. Selain itu, sistem pada level ini membantu manajer operasional dalam memantau kegiatan atau transaksi rutin harian dalam organisasi.
b.      Level Fungsional
Pada level ini mendukung knowledge workers dan data workers di sebuah organisasi. kegunaan sistem pada level ini adalah untuk membantu mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam bisnis dan untuk membantu organisasi mengendalikan pekerjaan administrasi. Sistem pada level ini dirancang untuk melayani pengamatan, pengendalian, pembuatan keputusan, dan aktivitas administratif level menengah. Selain itu, level ini juga menyediakan laporan secara periodik tentang data tertentu.  
c.       Level Manajerial
Sistem pada level ini membantu perencanaan jangka panjang oleh para manajer senior. Perhatian utamanya terletak pada mengantisipasi perubahan pada lingkungan luar ke dalam organisasi. Sistem pada level ini digunakan untuk perencanaan strategi pemecahan masalah. Sistem yang digunakan pada level ini adalah SIE (Sistem Informasi Eksekutif).



DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com
https://www.maxmanroe.com
McLeod, R. & Schell, G. P. 2008. Sistem informasi manajemen ed. 10. Jakarta: Salemba Empat
Sarosa, S. 2009. Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Subagyo, J. 2004. Metode penelitian dalam teori dan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sukartiningsih. 2018. Konsep big dan sistem database. Jakarta: Universitas Mercubuana
Sutabri, T. 2012. Konsep sistem informasi. Yogyakarta: ANDI OFFSET
Widodo, A. W. & Kurnianingtyas, D. 2017. Sistem database. Malang: UB Press





Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUKUR KOMPETENSI

Tugas 4 Artificial Intelligence