Tugas 4 Artificial Intelligence
Nama : Ummi Zaini Rahmawati
Kelas : 4PA09
Npm : 17516483
Mata Kuliah : Sistem Informasi Psikologi
Dosen : Nurul Adhayanti
A. Sejarah
Artificial Intelligence
Artificial Intelligence bermula
dari kemunculan komputer sekitar tahun 1940-an, namun pada masa sekarang
perhatian difokuskan pada kemampuan komputer untuk mengerjakan sesuatu yang
dapat meniru kemampuan kecerdasan dan perilaku manusia. MC Mulloh dan Pitts
pada tahun 1943 mengusulkan model matematis bernama prcepton dari neuron di
dalam otak. erikut ini adalah sejarah mengenai perkembangan dari Al dalam
kehidupan manusia.
·
Era
Komputer Elektronik
Sejarah Al
dimulai dari era komputer elektronik. Era ini dimulai sekitar tahun 1941. Dalam
era elektronik ini ditemukan sebuah alat untuk melakukan pemrosesan informasi
dan juga penyimpanan data secara digital yaitu dengan komputer elektronik. Meskipun
perkembangan teknologi kecerdasan buatan pada saat ini belum pesat akan tetapi
penemuan penyimpanan dan pemrosesan informasi ini menjadi awal dari kemunculan
kecerdasan buatan.
·
Masa
Persiapan Kecerdasan Buatan
Pada masa ini
merupakan masa awal pembuatan Al. Masa ini dimulai tahun 2 tahun setelah
penemuan komputer elektronik yaitu pada tahun 1942 hingga tahun 1956. Masa
persiapkan ini di tandai dengan ditemukannya sebuah model syaraf tiruan yang
dilakukan oleh 2 peneliti yaitu Mc Culloch dan juga Walter Pits.
Dalam model
yang mereka temukan disebutkan bahwa setiap model syaraf dapat di hitung dengan
menggunakan fungsi sehingga membuat hubungan menjadi logis. Dalam tahun awal
penemuan ditemukan struktur jaringan sederhana yang kemudian disempurnakan pada
tahun 1950 oleh Norbet Wiener dalam pengenalan prinsip dan teori mengenai
feedback yang dikenal dengan teori termostat.
Tahun 1956
mulai perkembangan kecerdasan buatan yang cukup mengherankan pada saat itu.
Pada saat tersebut sudah mulai dikenal komputer yang melakukan pemikiran dengan
hasil non numerik atau bisa disebut dengan penalaran. Penciptaan komputer ini
dilakukan oleh John McCarthy yang hingga saat ini disebut sebagai bapak
kecerdasan buatan.
·
Masa
Awal Perkembangan
Sebagai bapak
kecerdasan buatan, McCarthy tidak hanya menciptakan mesin tersebut, melainkan
ia mendefinisikan bahasa pemrograman tingkat tinggi untuk membantu pembuatan
komputer dengan kecerdasan buatan agar lebih mudah. Masa ini dimulai pada tahun
1952.
Selain itu,
pada masa ini ditemukan juga beberapa hal yang berhubungan dengan kecerdasan
buatan seperti program geometri theory prover, program untuk menyelesaikan
masalah integral tertutup dan juga masalah analogi. Semua program-program ini
dibuat dengan menggunakan kecerdasan buatan sehingga masalah menjadi lebih
mudah untuk diselesaikan.
Perkembangan
kecerdasan buatan sempat mengalami perlambatan pada tahun 1966 hingga 1974.
Akan tetapi setelah itu mulailah dilakukan pembuatan program kecerdasan buatan
yang berbasis ilmu pengetahuan dan pada akhirnya pengembangan kecerdasan buatan
sebagai jaringan syaraf tiruan kembali dimulai pada tahun 1986 hingga sekarang.
B.
Hubungan
Artificial Intelligence dan Kognisi Manusia
Kecerdasan
memang terlihat dalam setiap bentuk aktivitas manusia, seperti kemampuan untuk
beradaptasi, mempelajari keterampilan baru, membentuk hubungan yang kompleks,
dan bermasyarakat. Aspek-aspek dalam hidup dan perilaku tersebut terjadi karena
manusia berada pada tingkat sadar (conscious). Kata kesadaran ini dalam
format yang lebih familiar disebut dengan istilah kognisi, yaitu sejenis
kesadaran diri dan tentang interaksi dengan dunia luar, tentang bagaimana
proses berpikir terjadi. Individu mencoba untuk mengasosiasikan kognisi dengan
emosi, pemikiran, hati nurani, dan hal-hal mendalam dari diri. Kesadaran dapat
dijadikan sebagai tanda bahwa hadirnya kecerdasan. Jika suatu mesin dapat
menampilkan kualitas kecerdasan seperti manusia, maka mesin itu dikatakan
memiliki kesadaran. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Alan Turing pada tahun
1950 yang melakukan percobaan dimana hasilnya dapat digunakan untuk menentukan
apakah dalam praktiknya suatu mesin dapat dikatakan cerdas.
Turing
melakukan percobaan ini pada saat berpikir bahwa komputer yang dapat berpikir
seperti otak manusia bisa hadir dalam kurun waktu 50 tahun kemudian. Ilmu-ilmu
baru bermunculan dengan tujuan menghasilkan mesin-mesin cerdas. Inilah yang
kemudian dikenal sebagai artificial intelligence.
Pada
kenyataannya, usaha-usaha tersebut tidak terjadi. usaha-usaha awal untuk
menghasilkan komputer yang dapat berpikir seperti akal manusia mengalami
kegagalan. Banyak peneliti percaya bahwa sebagian alasan kegagalan ini adalah
karena mesin komputer tradisional bekerja dengan cara kerja otak manusia dan
kunci untuk mesin cerdas berada pada pemahaman tentang detail dari cara kerja otak
dan mengemulsinya dengan jaringan syaraf sistem. Beberapa filsuf bertahan
dengan pendapat bahwa fenomena kesadaran tidak bisa secara murni
diimplemetasikan pada proses fisik (bekerjanya sekelompok neuron) dan pada
prinsipnya tidak bisa diakses dengan usaha-usaha ilmu pengetahuan. Di samping
itu, terdapat pendapat terkenal dari Juhn Serle pada tahun 1980 yang berusaha
untuk mencoba mengoreksi percobaan turing dalam hal evaluasi kesadaran. Pada
pertengahan abad 20-an sekelompok ilmuwan mulai menggunakan pendekatan baru
untuk membangun mesin cerdas. Berdasarkan penemuan terakhir tentang neurologi,
teori matematika baru tentang informasi, pemahaman tentang kendali dan stabilitas
yang disebut dengan sibernetik sampai kepada komputer digital, mesin berbasis
pada esensi abstrak dari penalaran matematis. Para peneliti tentang Artificial
Intelligence (AI) telah menulis program-program komputer yang menurut
beberapa orang cukup mengagumkan. Komputer menjadi punay kemampuan dalam
menyelesaikan masalah kata pada aljabar, membuktikan teori logika dan bahkan
berbicara dalam Bahasa Inggris.
C.
Artificial
Intelligence dan Sistem
Pakar
1.
Hubungan
Artificial Intelligence dan Sistem Pakar
Pakar dapat
diartikan sebagai orang yang memiliki pengetahuan, pemikiran, pengalaman
khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan
memecahkan masalah, seperti seorang dokter, pakar mesin mobil, penasihat
keuangan, dan lain sebaginya. Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan
yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan,
membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan
secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem
yang kompleks. Adapun sistem pakar adalah sistem yang berusaha untuk mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang bisas dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar diciptakan tidak
untuk menggantikan kedudukan seorang pakar, akan tetapi untuk memasyrakatkan
pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut. Tujuan dari sebuah sistem pakar
adalah utnuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar dalam komputer,
dan kemudian kepada orang lain. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program
yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya
diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik
serta analisis matematis dari masalah tersebut.
Sistem
pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada
suatu kasus dimana seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksakan badannya
yang mengalami gangguan kesehatan, maka dokter atau pakar kesehatan yang
bersangkutan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Dengan adanya kecerdasan
buatan, pelaksaan diagnosa dapat digantikan oleh sebuah sistem pakar ini. Maka,
sistem pakar diharapkan dapat membantu memahami dan menganalisa keadaan pasien
yang datang dan menemukan penyakit yang diderita. Sistem pakar juga diharapkan
dapat menghasilkan diagnosa yang sama dengan diagnosa yang dilakukan oleh
seorang ahli. Kemampuan lain yang diperlukan adalah kemampuan meraba hubungan
antara fakta yang dihadapi dan pengetahuan yang dimiliki. Dengan dua kemampuan
terakhir tersebut, sebuah sistem dapat mengambil kesimpulan bagaimana pemecahan
masalah terbaik yang dapat ditemukan. Kemampuan yang diperlukan di atas
menyerupai kemampuan yang menunjukkan kecerdasan pada manusia kecerdasan
manusia sampai sekarang tidak dapat didefinisikan secara tepat, tetapi dapat
dikenali dengan perilaku-perilaku, seperti kemampuan abstraksi, kemampuan
menangani situasi baru, kemampuan meraba hubungan-hubungan, dan lain
sebagainya. Dengan penggunaan teknik-teknik kecerdasan buatan,
kemampuan-kemampuan yang menunjukkan kecerdasan tersebut dimiliki oleh sebuah
sistem pakar. Kemampuan-kemampuan ini membuat sebuah sistem mampu meniru
perilaku seorang ahli dalam menghadapi masalah di bidang tertentu, sehingga
dapat membantu manusia memecahkan persoalan-persoalan yang sebelumnya hanya
dapat diselesaikan oleh seorang ahli dengan teknik konvensional.
Sistem
pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi
memiliki keterbatasan signifikan. AI merupakan suatu aktivitas untuk
menyediakan berbagai mesin, seperti komputer dengan menampilkan perilaku dengan
penalaran yang cerdas apabila diamati sebagai manusia. AI menyajikan berbagai
aplikasi komputer yang canggih untuk menyamai berbagai jenis penalaran manusia.
2.
Implementasi
Sistem Pakar ELIZA, Parry, Net Talk
Ø Berikut akan dijelaskan mengenai sistem pakar ELIZA, Parry, dan
Net talk. ELIZA adalah salah satu sistem pakar yang paling awal
dikembangkan. Ini adalah program komputer terapis yang dibuat Joseph Weizenbaum
di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi
dengan seorang terapis. Berikut ini adalah contoh percakapan antara ELIZA
dengan seorang klien.
ELIZA :
“HELLO, I’m ELIZAi. How can I help you?”
Klien : “My name is Balza.”
ELIZA :
“I have told you before. I don’t care about names.”
Klien : “I don’t have any money. That’s
my problem.”
ELIZA :
“Why do you say your problem?”
Klien : “Because you ask me.”
dan seterusnya.
Ø Parry adalah sistem pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford
University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang
paranoid.
Ø Net talk, connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang
berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan
syaraf tiruan. Jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah
besar unit bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara
unit. Model ini menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model
semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan, seperti
pengenalan wajah, membaca wajah, dan deteksi struktur gramatikal sederhana.
D.
Penggunaan
Artificial Intelligence Sebagai Expert System untuk Mendukung
Sistem Pengambilan Keputusan
Sebagaimana
yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pakar merupakan
suatu kemajuan teknologi yang diciptakan guna membantu kegiatan dan aktivitas
para ahli. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa kecerdasan buatan memiliki
kekurangan, salah satunya untuk memecagkan masalah yang sangat kompleks
terlebih penyakit mental yang dalam menegakkan diagnosisnya perlu ketelitian
lebih. Hal ini karena gejala yang ditimbulkan oleh penyakit mental tidaklah
terlihat secara jelas sebagaimana penyakit fisiologis. Saat ini, masyarakat
Indonesia tengah digegerkan oleh pemberitaan mengenai kasus pemerkosaan yang
dilakukan oleh WNI di Ingris. Berikut akan di paparkan berita yang dilansir
oleh laman CNN Indonesia. Lembaga studi dan pemantauan media,
Remotivi, mengkritik media di Indonesia mengembangkan pemberitaan
kasus Reynhard ke
hal-hal yang sensasional dan tidak substantif. Reynhard Sinaga, warga Indonesia di
Manchester, Inggris dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena memperkosa puluhan
pria.
Reynhard dinyatakan bersalah atas kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban dalam rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 – 2 Juni 2017. "Minta keterangan kaitan dari UI, orang tua, SMA nya dicari tahu dan lain-lain. Ujung-ujungnya karena angle nya ingin menjual berita sensionalistik, kami merasa media indonesia juga kebingungan bagaimana cara membingkainya," jelas peneliti dan aktivis Remotivi, Firman Imanuddin dalam diskusi Menggungat Pemberitaan Media Terhadap Pemberitaan Kekerasan Seksual, di Kantor AJI Jakarta, Minggu (12/1). Ia mengatakan, seharusnya dengan adanya kasus kekerasan seksual ini, banyak hal-hal yang lebih subtansial yang bisa dibahas oleh media, tidak hanya fokus kepada topik yang sensasional, bingkai yang simpel yang nantinya akan menjadi bahan gosip. "Ini harusnya bisa melihat isu kekerasan seksual lebih substansial, misalnya mengapa RUU PKS itu perlu, dan hal lainnya." kata dia. Selain itu menurutnya pemberitaan media juga cenderung mengadopsi narasi pemberitaan dari media asing terkait dengan pemberitaan kasus Reynhard Sinaga. "Karena kasus ini booming di luar dulu, sehingga media Indonesia kemungkinan mengadopsi narasi dari Guardian atau BBC karena mereka sumber utama. Apa ini benar-benar membaik, atau cuma kebetulan karena mengkopi narasi dari media luar." kata Firman.
Reynhard dinyatakan bersalah atas kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban dalam rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 – 2 Juni 2017. "Minta keterangan kaitan dari UI, orang tua, SMA nya dicari tahu dan lain-lain. Ujung-ujungnya karena angle nya ingin menjual berita sensionalistik, kami merasa media indonesia juga kebingungan bagaimana cara membingkainya," jelas peneliti dan aktivis Remotivi, Firman Imanuddin dalam diskusi Menggungat Pemberitaan Media Terhadap Pemberitaan Kekerasan Seksual, di Kantor AJI Jakarta, Minggu (12/1). Ia mengatakan, seharusnya dengan adanya kasus kekerasan seksual ini, banyak hal-hal yang lebih subtansial yang bisa dibahas oleh media, tidak hanya fokus kepada topik yang sensasional, bingkai yang simpel yang nantinya akan menjadi bahan gosip. "Ini harusnya bisa melihat isu kekerasan seksual lebih substansial, misalnya mengapa RUU PKS itu perlu, dan hal lainnya." kata dia. Selain itu menurutnya pemberitaan media juga cenderung mengadopsi narasi pemberitaan dari media asing terkait dengan pemberitaan kasus Reynhard Sinaga. "Karena kasus ini booming di luar dulu, sehingga media Indonesia kemungkinan mengadopsi narasi dari Guardian atau BBC karena mereka sumber utama. Apa ini benar-benar membaik, atau cuma kebetulan karena mengkopi narasi dari media luar." kata Firman.
Kasus di atas merupakan kasus yang cukup
kompleks dan perlu dikaji secara lebih mendalam oleh para ahli di bidangnya. Dalam
hal seperti ini, menggunakan sistem pakar yang mengadopsi kecerdasan manusia
tidaklah cukup. Karena, bahkan hingga saat ini terdapat perbedaan hasil
diagnosis dari ahli yang satu dengan ahli yang lainnya. Sebagaimana yang telah
dilansir oleh berbagai macam situs pemberitaan di media, terdapat hasil yang
mengatakan bahwa pelaku mengalami gangguan psikopat dan lainnya mengatakan
bahwa hal tersebut dilakukan sebagai perilaku narsistik
Juanda, A.
2006. TORCH. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari
https://id.scribd.com
https://www.cnnindonesia.com
https://id.scribd.com
https://www.cnnindonesia.com
Komentar
Posting Komentar